Saturday, August 6, 2016

PERJUSAMI 2016 : Gunung Bundar Dihiasi Penggalang-Penggalang SIT Thariq bin Ziyad.


 Hari Jumat, 29 Januari 2016 pukul 06.00 WIB, aku sudah siap dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk kemah. Yap, aku dan seluruh anggota Pramuka SIT TBZ akan melakukan perkemahan Jumat- Sabtu- Minggu di gunung Bundar Bogor. Sampai sekolah aku langsung mengambil pesanan untuk makan siang disana. Sekitar pukul 08.00 kami diabsen dan diberi nasihat oleh Pak Kalimi, lalu berangkat pada pukul 08.30. Lamanya perjalanan yang ditempuh sekitar empat atau lima jam.
          
 Sesampainya di gunung Bundar sekitar pukul 12.00, aku beristirahat sejenak sambil memandangi keindahan alam disini. Pohon pinus dan tumbuhan hijau menghiasi tempat kami berkemah. Setelah merasa puas, aku mencoba membuat palang untuk tumbuhan yang akan aku tanam di gunung ini nanti. Namun hasil yang kudapat bukan sebuah  palang, melainkan luka terkena golok. Semua teman-temanku heboh. Ada yang teriak air,kain,adapula yang kabur melihat darah yang keluar dari tanganku. Teman-temanku menyirami darah yang menempel ditanganku. Yasmina reflek memelukku dari belakang, suci dan Fairuz memegang tanganku. Bu Beti datang membawa P3K dan langsung mengobati lukaku.  Peluit terdengar nyaring. Yang menandakan para pinru untuk  berkumpul. Ening sebagai wapin sigap menggantikan aku yang masih diobati oleh bu Beti.yap, aku adalah seorang pinru. Lukaku telah selesai diobati, instruksi selanjutnya adalah makan dan sholat, ka Adi kembali membunyikan peluitnya dan menginstruksikan seluruh regu untuk mendirikan tenda. Awalnya sulit bagiku untuk melakukan banyak hal, namun semangatku mengalahkan perih yang terasa ditanganku. Aku kembali menjalankan tugasku sebagai pinru dan mendirikan tenda bersama seluruh anggotaku. Tenda telah didirikan, barang-barang reguku telah tertata rapih didalamnya. Kami beristirahat dan sesekali bercanda. Tak terasa hari mulai sore, kami mulai masak sayur kangkung dan tahu untuk makan sore.Aku membagi tugas, ada yang membuat tripod, mengambil air, adapula yang memasak. memang tidak seenak masakan ibu, tapi aku dan teman-temanku tetap bersyukur. Makan telah selesai, kegiatan selanjutnya adalah upacara pembukaan. Upacara pembukaan berlangsung khidmat dengan rintikan hujan yang turun dari langit.
         
 Adzan berkumandang,aku dan Widya bertugas menjaga tenda. kami sholat maghrib dan isya di jamak di dalam tenda. Dilanjutkan membaca Al-matsurat dan Al-Qur’an. Namun aku dan Widya baru menyadari  kalau kami salah kiblat saat membaca Al-matsurat. Memalukan memang, yaa  semoga saja Allah memaklumi kami. Saat aku dan Widya keluar tenda, kami diminta bantuan oleh pinru 8D untuk mencari guru karena salah seorang di regu mereka ketakutan karena melihat  “ sesuatu”. Pak Abro memberikan segelas air yang telah dido’akan.
          
Acara hari ini diakhiri dengan api unggun. Kami, seluruh peserta perjusami dikumpulkan untuk menyaksikan api unggun sambil mendengarkan cerita yang ka Adi sampaikan. Setelah api unggun selesai. Aku dan reguku bersiap-siap untuk tidur.
        
Keesokan harinya tanggal 30 Januari 2016, aku terbangun dari tidurku karena mendengar nyaringnya peluit. Aku langsung bangun dan berteriak kepada reguku untuk segera bangun, setelah itu aku berkumpul dengan pinru yang lainnya. Ka Adi memerintahkan para pinru membangunkan teman-temannya untuk bersiap-siap melaksanakan Qiyamullail. Dilanjutkan dengan sholat shubuh, membaca Al-matsurat dan juga Al-Qur’an.
           
 Kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi. Instruktur senam pagi adalah pak Eko Riyadi, guru olahragaku disekolah.  Aku sangat bersemangat untuk melakukan senam pagi. Lalu, aku berserta reguku memasak sarapan pagi untuk makan kami semua dan dua kakak senior. Kami memasak nasigoreng dengan susu. Saat memasak nasi, aku meminta bantuan kak Salma dan kak Syafiya untuk membuat palang. Mengingat tanganku yang luka terkena golok, aku masih belum berani memegangnya. Lalu memakan masakan yang telah aku dan reguku buat.
           
 Kegiatan yang kutunggu-tunggu dimulai, yaitu pos-posan. Jadi di kegiatan pos-posan, semua regu harus melewati setiap pos yang dijaga oleh kakak senior. Namun, kami dibagi beberapa tim untuk melewati pos yang ada. Tim aku adalah tim empat. Pos yang pertama tim empat lewati adalah pos 4. Di pos empat, kami menentukan pinru dan wapin baru, membuat yel-yel, dan mengambil undian nama regu baru dengan cara rapat dewan regu, dengan hasil nama regu Bougenville Biru Tangkas, aku kembali menjadi pinru dan Peta yang menjadi wapin baru. Lalu, kami ke pos ka Luthfi dan ka Aya. Yaitu pos 3. Di pos tiga kami harus melewati pohon yang tumbang dengan cara menutup mata. Di pos ini kekompakkan kami terlatih. Setelah melewati pos tiga, kami menuju pos 5, untuk mencapai pos 5 aku dan tim empat harus menaiki bukit yang licin. Tak terhitung sudah berapakali aku terjatuh dan seakan didukung oleh sepatuku yang licin. Sesampainya di pos 5, kami mendapat instruksi untuk membuat pioneering jembatan. Di pos ini kerjasama dan kekompakkan dilatih. Selanjutnya kami ke pos 1. Di pos satu kami membuat paracord dan simpul turki, namun sebelumnya kami di ajari oleh kakak senior. selanjutnya,kami menuruni bukit untuk mencapai di pos 2. Di pos dua, sebelum melakukan instruksi aku dan reguku memakan bekal yang kami bawa . lalu regu kami dibagi dua kelompok. Kelompok pertama harus menerjemahkan kertas yang berisi sandi kotak dan harus menyampaikan ke kelompok dua dengan bendera semaphore. Tugas kelompok dua adalah menerjemahkan pesan yang diberikan kelompok satu dan menjalankan perintah. Selain itu, kami juga diajari menyalakan api tanpa kompor, yaitu dengan flintfire. Pos dua selesai, tim empat kembali melanjutkan perjalanan menuju pos selanjutnya. Tetapi , di pos yang kami tuju masih ramai dengan tim yang lain. Jadi aku beserta tim 4 menunggu sambil mengisi SKU dengan ka Adi. Hari mulai sore, hujan mulai turun. Waktu pos-posan telah selesai dan tim empat belum menyelesaikan semua pos.
        
Aku dan reguku kembali ke tenda untuk berlindung dari derasnya hujan. Lalu, kami melaksanakan sholat jamak takhir ashar dengan dzuhur. Dilanjutkan dengan memasak Sop dan kentang goreng. Jujur saja, makanan kali ini adalah makanan yang paling sukses dan serupa dengan masakan ibu dirumah. Makan kali ini kami sedikit terburu-buru karena tim 4 mendapat giliran untuk mengelap terpal yang akan digunakan untuk sholat. Tetapi yang  mengelap terpal hanya reguku dan regu adik kelas perempuan. Aku kesal karena regu yang laki-laki tidak membantu kami membersihkan dan mengelap terpal. Tapi  dengan tidak adanya mereka, tidak akan bisa menghancurkan semangat kami. Selanjutnya aku dan seluruh peserta Perjusami sholat maghrib isya berjamaah , membaca al-matsurat dan membaca Al-qur’an. Setelah itu perwakilan dari tim masing-masing harus berdiri di depan untuk menceritakan apa yang dilakukan dan apa hikmah yang didapatkan di pos yang dilewati. Lagi-lagi aku yang ditunjuk oleh tim empat putri. Aku menceritakan Pos 4. Kegiatan selanjutnya adalah tidur. Kami harus tidur lebih cepat karena malamnya kami akan dibangunkan untuk caraka malam.
     
 Esoknya tanggal 31 Januari  2016 pukul 12.00 malam aku dibangunkan dengan peluit. Saat terbangun aku membersihkan muka bantalku dan bergegas untuk berkumpul.  Ternyata ka Nadhil  yang membunyikan peluit. Ka Nadhil memberi  instruksi kepada para pinru membangunkan regu untuk bersiap-siap melaksanakan caraka malam. Sebenarnya caraka malam itu hampir sama dengan pos-posan, tetapi bedannya hanya dimalam hari, dan beda materi dengan pos-posan siang tadi. Caraka malam dimulai. Tim empat kembali ke pos 4. Di pos empat kami menghafalkan surah as-Saff dari satu hingga enam ayat. Sebelum ke pos 5,aku dan reguku mengambil amunisi. Seakan hafal jalan yang licin nan terjal menuju pos 5, aku mengganti sepatuku dengan sandal gunung. Aku mulai merasakan sakit perut karena masuk angin. Lalu, aku meminum obat anti masuk angin dan memakai koyo. Perjalanan kami lanjutkan. Aku didepan reguku dan regu adik kelas untuk memimpin perjalanan menuju pos 5 dengan mengikuti tali pramuka yang diikat di setiap pohon yang mengarah ke pos 5 berada. Di pos 5 kami mendapatkan instruksi menghafal 10 ciri berkemah pramuka SMPIT Thariq bin Ziyad. Regu dibagi dua kelompok. Masing- masing kelompok menentukan orang untuk menghafal dari nomor sekian hingga sekian. Di pos satu kami menghafal tanda jabatan, tanda pengenal,dan tingkatan golongan pramuka, karena salah satu dari reguku ada yang lupa, kami semua mendapatkan hukuman, yaitu berjalan jongkok. Saat menuju pos 2, kami tim empat kompak berjalan bersama dipimpin oleh regu putera. Walaupun mereka suka mengagetkan kami (regu putri) tapi aku dengan yang lain senang karena mereka mau menunggu teman yang tertinggal dibelakang. Jalan menuju pos 2 terasa lebih licin. Karena sore kemarin hujan turun deras. Sehingga banyak teman-temanku yang terpeleset dan jatuh,ada yang jatuh ke depan ada juga yang jatuh ke belakang. Sesampainya di pos 2, kami mendapat instruksi dari kakak senior untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, Cingcangkeling dan maju tak gentar. Dan kami disuruh untuk membuat yel-yel regu dengan nada cingcangkeling. Pos 2 adalah pos terakhir tim 4. Karena waktu subuh telah datang.


 Setelah sholat subuh, seperti biasa seluruh peserta Perjusami membaca Al-matsurat dan Al-Qur’an. Dilanjutkan dengan memasak sarapan. Bougenville biru tangkas belum sempat memakan masakan yang telah kami buat. Aku dan reguku  berkumpul dengan peserta lainnya yang ingin menanam pohon. Di reguku tidak ada yang makan atau menjaga tenda, Karena kami semua ikut menanam pohon. Setelah mengabsen siapa saja yang ikut menanam pohon, kami berangkat menuju tempat penanaman pohon. Aku tidak lupa membawa palang yang telah dibuat oleh kak Salma dan Kak Syafiya hoho makasih ya kakak-kakak. Acara tanam menanam telah selesai. Aku dan reguku kembali ke tenda untuk makan, setelah makan, aku membagi tugas. Ada yang mencuci piring, ada yang melipat tenda. Aku mencuci semua perlengkapan masak dengan Wiwid. Saat kembali, tenda telah dilipat. Upacara penutupan telah dimulai. Namun reguku masih menaruh barang di tronton. Akibatnya aku dengan yang lain telat. Upacara penutupan diakhiri dengan pelantikan. Aku  bersemangat sekali, karena aku akan dilantik menjadi penggalang rakit. Setelah pelantikan selesai aku merasa puas, karena perjuanganku mengisi SKU berakhir pelantikan. Jam sekitar pukul 09.00 kami menaiki tronton masing-masing dan kembali ke Bekasi. Sesampainya disana pukul 02.00 siang.  Perjusami 2016 sukses menambah pembelajaran dan pengalamanku.

0 comments:

Post a Comment